Selasa, 11 Desember 2012

Malaikat Senja



Ini tentang seorang pria. Tidak semua pria seperti dia, pria yang absurd tapi nyata. Dia berbeda dari pria kebanyakan. Pria kelahiran 24 September 1994. Sosoknya sulit untuk ditebak. Senyumnya berbeda, tapi pasti. Kedua bola matanya bersembunyi dibalik kacamata. Membuatnya terlihat lebih manis. Seorang pecinta hujan, sama seperti saya. Namun bukan seorang yang takut petir seperti saya. Terkadang saya tidak dapat menebak, dimana arah fikirannya akan tertuju. Namun, itu yang saya suka. Saya suka melihatnya memandang saya. Saya suka tatapan dari kedua matanya.

Jumat, 23 November 2012

ya, hanya sederhana



Aku yang tak sempurna, mungkin tak bisa menjagamu, aku yang bodoh, mungkin tak bisa memahami inginmu, aku, aku yang penuh kekurangan ini hanya bisa menangis, mengadu pada Allah, yang telah gagal menjagamu dan membuatmu bahagia. Aku merasa tak berguna. Apa yang harus aku lakukan sekarang, aku tak tahu. Aku tak punya apa-apa. Tapi aku punya cinta yang tulus untukmu. Ya, aku berikan hati yang utuh

Selasa, 06 November 2012

Kita, Mawar, dan Sekotak Blackforest


Aku masih menunggunya ditempat itu. Dicafe tempat aku dan dia merayakan hari jadi kami. Aku menunggunya dengan membawa sekotak kue Blackforest. Kue yang menjadi favorit kami. Kue yang selalu kami sajikan setahun sekali sebagai perayaan hari jadi kami berdua. Di kue ini tertulis 06 Juni 2006-06 Juni 2012. Yang berarti sudah 6 tahun kita berpacaran.  Yang unik antara kami. Kami tidak akan pernah memakan secuil pun Blackforest kecuali pada tanggal 06 Juni. Aku masih ingat kejadian itu. 1 hari sebelum tanggal 06 Juni. Aku dan dia pergi ke toko kue untuk memesan sekotak Blackforest. Pelayan toko kue itu menawarkan pada kami untuk mencicipi kue itu. Apakah rasanya seusai yang kami pesan atau tidak. Karna dia sangat menyukai coklat, dia pun segera mengambil sepotong kue dan ingin memakannya. Lalu aku mengambil kue itu ditangannya kemudian menaruhnya kembali dipiring. Dengan senyum manis terlukis diwajahku aku mengatakan “Maaf mbak, dia sedang sakit dan tidak boleh makan apapun kecuali bubur.” Wajahnya pun terlihat kesal. Aku tertawa dalam hati. Aku berbisik ditelinganya “aku tahu kau sangat suka sayang. Tapi kau harus ingat komitmen kita yang sudah kita lakukan selama 3tahun. Tidak ada blackforest kecuali tanggal 06 Juni.” Senyum itu terlukis kembali diwajahmu. Walau aku tahu, sebenarnya kamu masih sedikit kesal. Hari ini, aku memesan sendiri kue ini. Mengambilnya ke toko itu sendiri. Tanpa ditemani kamu. Dan aku, menunggumu sendiri disini.

Rabu, 31 Oktober 2012

Masam Lalumu Dan Ketakutanku

Apa yang indah dari masa lalu? Masa lalu yang mungkin bisa menyakitkan hatiku bila melihat atau mendengar tentang semua orang masa lalumu. Ah, mungkin dulu kamu masih milik mereka sayang. Kamu masih begitu belianya berbicara tentang cinta. Dan dengan mudah kamu pun jatuh cinta. Kepada mereka. Tapi tidak sekarang sayang. Kamu yang sekarang bukan milik mereka. Tapi milikku. Dan kamu yang sekarang bukan orang yang mudah jatuh cinta kepada perempuan. Karna aku selalu menggenggam tanganmu. Meluruskan pandangan matamu. Tak kan kubiarkan kamu lepas. Aku akan mengurungmu. Agar kau tak dapat berlari kemasa lalumu atau mencari masa yang baru meninggalkanku. Tapi tenang sayang, aku tak akan mengurungmu rapat-rapat. Aku memberikanmu sedikit celah untuk sekedar bersapa atau bicara dengan teman lelakimu. Tapi maaf sayang, tidak untuk perempuan. Aku begitu rapat mengurungmu untuk itu. Ah, mungkin bagi mereka, atau

Rabu, 10 Oktober 2012

Tentang Esok


Dua puluh lima tahun lagi, mungkin aku tidak akan seperti sekarang. Mungkin wajahku akan dipenuhi keriput. Rambutku dipenuhi uban. Tanganku mulai tua, kasar. Mataku mungkin tidak akan sejelas sekarang. Menjadi nenek nenek tua yang jelek. Jangankan dua puluh lima tahun lagi. Sekarang saja mungkin aku bisa menjadi jelek. Namun, masihkan kau akan mencintaiku jika aku tak cantik seperti sekarang lagi? Aku tak mau dengan bangganya berkata bahwa bahwa aku cantik. But, that’s all true. Bahwa setiap perempuan yang lahir di dunia ini mereka cantik. Bukan hanya wajah, namun seperti yang kebanyakan orang bilang inner beauty. Itu yang paling utama.

Berawal Dari Catatan


Aku memutar kembali memoriku dan mencoba flashback kebelakang. Dan..aku teringat akan kisahku ini. Cerita ini terjadi saat liburan sekolah. Saat itu juga aku bersiap masuk disekolah baruku. Menjadi murid pindahan, sebenaranya itu hal yang sangat tidak menyenangkan.
                                                             ***
Semua berasal dari catatan , yah..catatan kecil difacebook.  Catatan yang mungkin orang menganggapnya hanya catatan biasa. Namun tidak bagi aku. Awal aku membacanya, aku merasa catatan itu memiliki sesuatu yang berbeda. Aku tertarik untuk membacanya. Isinya yang membuatku terkesan. Isi catatan itu menceritakan tentang seseorang dimasa lalu. Yang mungkin..masih diharapkan dan sangat dicintai. Namun sayang, seseorang itu tak peduli akan semua itu. Ya..catatan itu sama dengan kisah hidupku , mungkin lebih tepat kisah cintaku. Entah magnet apa yang membuatku serasa ingin mengenal siapa penulis catatan itu. Fikiranku yang dikontrol oleh hatiku memaksa tanganku untuk mengarahkan mouseku dan nenambahkannya sebagai teman. Aku tak tahu kenapa aku bisa melakukan itu. Namun aku hanya mengikuti naluriku yang menyuruhku melakukan itu. Timbulah satu pertanyaan dalam hatiku. Who is he ? sepertinya, ia seorang yang berbeda dari kebanyakan orang lainnya. Ia mempunyai aura tersendiri yang membuatku tertarik mengenalnya. Ku tunggu ia menerima permintaan pertemanan yang kukirim.

Puisi by Achmad Yusuf

beribu tawa
kisah2 langit yang berarak bag awan yang sedang bepergian

lisan ku yang terbungkam
saat kebenaran itu mulai muncul 
memutar seluruhnya menjadi mimpi dan kenyataan
seakan seluruhnya tak memiliki batas
tak enggan aku bertanya pada matahari pagi
aku tersenyum
bersyukur bahwa telah mengirim potongan sinarnya untuk mengurangi redup pekat jiwa di kalbu..

Tentang Angin


Angin telah menyapu kenangan itu
Kenangan yang lama tersimpan dalam memoriku

Angin telah membawaku
Terbang menuju masa yang baru

Meninggalkan masa lalu
Menghapus rasa itu

 
Edelweiss Note Blogger Template by Ipietoon Blogger Template