Ini tentang seorang pria. Tidak semua pria seperti dia, pria
yang absurd tapi nyata. Dia berbeda dari pria kebanyakan. Pria kelahiran 24
September 1994. Sosoknya sulit untuk ditebak. Senyumnya berbeda, tapi pasti.
Kedua bola matanya bersembunyi dibalik kacamata. Membuatnya terlihat lebih
manis. Seorang pecinta hujan, sama seperti saya. Namun bukan seorang yang takut
petir seperti saya. Terkadang saya tidak dapat menebak, dimana arah fikirannya
akan tertuju. Namun, itu yang saya suka. Saya suka melihatnya memandang saya.
Saya suka tatapan dari kedua matanya.
Selasa, 11 Desember 2012
Jumat, 23 November 2012
ya, hanya sederhana
Aku yang tak sempurna, mungkin tak bisa menjagamu, aku yang
bodoh, mungkin tak bisa memahami inginmu, aku, aku yang penuh kekurangan ini
hanya bisa menangis, mengadu pada Allah, yang telah gagal menjagamu dan membuatmu
bahagia. Aku merasa tak berguna. Apa yang harus aku lakukan sekarang, aku tak
tahu. Aku tak punya apa-apa. Tapi aku punya cinta yang tulus untukmu. Ya, aku
berikan hati yang utuh
Label:
Cinta
Selasa, 06 November 2012
Kita, Mawar, dan Sekotak Blackforest
Aku masih menunggunya ditempat
itu. Dicafe tempat aku dan dia merayakan hari jadi kami. Aku menunggunya dengan
membawa sekotak kue Blackforest. Kue
yang menjadi favorit kami. Kue yang selalu kami sajikan setahun sekali sebagai
perayaan hari jadi kami berdua. Di kue ini tertulis 06 Juni 2006-06 Juni 2012.
Yang berarti sudah 6 tahun kita berpacaran. Yang unik antara kami. Kami tidak akan pernah
memakan secuil pun Blackforest
kecuali pada tanggal 06 Juni. Aku masih ingat kejadian itu. 1 hari sebelum tanggal
06 Juni. Aku dan dia pergi ke toko kue untuk memesan sekotak Blackforest. Pelayan toko kue itu
menawarkan pada kami untuk mencicipi kue itu. Apakah rasanya seusai yang kami
pesan atau tidak. Karna dia sangat menyukai coklat, dia pun segera mengambil sepotong
kue dan ingin memakannya. Lalu aku mengambil kue itu ditangannya kemudian
menaruhnya kembali dipiring. Dengan senyum manis terlukis diwajahku aku
mengatakan “Maaf mbak, dia sedang sakit dan tidak boleh makan apapun kecuali
bubur.” Wajahnya pun terlihat kesal. Aku tertawa dalam hati. Aku berbisik
ditelinganya “aku tahu kau sangat suka sayang. Tapi kau harus ingat komitmen
kita yang sudah kita lakukan selama 3tahun. Tidak ada blackforest kecuali tanggal 06 Juni.” Senyum itu terlukis kembali
diwajahmu. Walau aku tahu, sebenarnya kamu masih sedikit kesal. Hari ini, aku
memesan sendiri kue ini. Mengambilnya ke toko itu sendiri. Tanpa ditemani kamu.
Dan aku, menunggumu sendiri disini.
Rabu, 31 Oktober 2012
Masam Lalumu Dan Ketakutanku
Apa yang indah dari masa lalu? Masa lalu yang
mungkin bisa menyakitkan hatiku bila melihat atau mendengar tentang semua orang
masa lalumu. Ah, mungkin dulu kamu masih milik mereka sayang. Kamu masih begitu
belianya berbicara tentang cinta. Dan dengan mudah kamu pun jatuh cinta. Kepada
mereka. Tapi tidak sekarang sayang. Kamu yang sekarang bukan milik mereka. Tapi
milikku. Dan kamu yang sekarang bukan orang yang mudah jatuh cinta kepada
perempuan. Karna aku selalu menggenggam tanganmu. Meluruskan pandangan matamu.
Tak kan kubiarkan kamu lepas. Aku akan mengurungmu. Agar kau tak dapat berlari
kemasa lalumu atau mencari masa yang baru meninggalkanku. Tapi tenang sayang,
aku tak akan mengurungmu rapat-rapat. Aku memberikanmu sedikit celah untuk
sekedar bersapa atau bicara dengan teman lelakimu. Tapi maaf sayang, tidak
untuk perempuan. Aku begitu rapat mengurungmu untuk itu. Ah, mungkin bagi
mereka, atau
Label:
Cinta,
Surat cinta
Rabu, 10 Oktober 2012
Tentang Esok
Dua puluh lima tahun lagi,
mungkin aku tidak akan seperti sekarang. Mungkin wajahku akan dipenuhi keriput.
Rambutku dipenuhi uban. Tanganku mulai tua, kasar. Mataku mungkin tidak akan
sejelas sekarang. Menjadi nenek nenek tua yang jelek. Jangankan dua puluh lima
tahun lagi. Sekarang saja mungkin aku bisa menjadi jelek. Namun, masihkan kau
akan mencintaiku jika aku tak cantik seperti sekarang lagi? Aku tak mau dengan
bangganya berkata bahwa bahwa aku cantik. But,
that’s all true. Bahwa setiap perempuan yang lahir di dunia ini mereka
cantik. Bukan hanya wajah, namun seperti yang kebanyakan orang bilang inner beauty. Itu yang paling utama.
Berawal Dari Catatan
Aku memutar
kembali memoriku dan mencoba flashback kebelakang.
Dan..aku teringat akan kisahku ini. Cerita ini terjadi saat liburan sekolah.
Saat itu juga aku bersiap masuk disekolah baruku. Menjadi murid pindahan,
sebenaranya itu hal yang sangat tidak menyenangkan.
***
***
Semua berasal dari catatan ,
yah..catatan kecil difacebook. Catatan
yang mungkin orang menganggapnya hanya catatan biasa. Namun tidak bagi aku.
Awal aku membacanya, aku merasa catatan itu memiliki sesuatu yang berbeda. Aku
tertarik untuk membacanya. Isinya yang membuatku terkesan. Isi catatan itu
menceritakan tentang seseorang dimasa lalu. Yang mungkin..masih diharapkan dan
sangat dicintai. Namun sayang, seseorang itu tak peduli akan semua itu.
Ya..catatan itu sama dengan kisah hidupku , mungkin lebih tepat kisah cintaku.
Entah magnet apa yang membuatku serasa ingin mengenal siapa penulis catatan
itu. Fikiranku yang dikontrol oleh hatiku memaksa tanganku untuk mengarahkan
mouseku dan nenambahkannya sebagai teman. Aku tak tahu kenapa aku bisa
melakukan itu. Namun aku hanya mengikuti naluriku yang menyuruhku melakukan
itu. Timbulah satu pertanyaan dalam hatiku. Who
is he ? sepertinya, ia seorang yang berbeda dari kebanyakan orang lainnya.
Ia mempunyai aura tersendiri yang membuatku tertarik mengenalnya. Ku tunggu ia
menerima permintaan pertemanan yang kukirim.
Puisi by Achmad Yusuf
beribu tawa
kisah2 langit yang berarak bag awan yang
sedang bepergian
lisan ku yang terbungkam
saat
kebenaran itu mulai muncul
memutar
seluruhnya menjadi mimpi dan kenyataan
seakan seluruhnya tak memiliki batas
tak enggan aku bertanya pada matahari pagi
aku tersenyum
bersyukur bahwa telah mengirim potongan
sinarnya untuk mengurangi redup pekat jiwa di kalbu..
Label:
puisi
Tentang Angin
Angin telah menyapu kenangan itu
Kenangan yang lama tersimpan dalam memoriku
Angin telah membawaku
Terbang menuju masa yang baru
Meninggalkan masa lalu
Menghapus rasa itu
Kenangan yang lama tersimpan dalam memoriku
Angin telah membawaku
Terbang menuju masa yang baru
Meninggalkan masa lalu
Menghapus rasa itu
Label:
puisi
Langganan:
Postingan (Atom)