Selasa, 11 Desember 2012

Malaikat Senja



Ini tentang seorang pria. Tidak semua pria seperti dia, pria yang absurd tapi nyata. Dia berbeda dari pria kebanyakan. Pria kelahiran 24 September 1994. Sosoknya sulit untuk ditebak. Senyumnya berbeda, tapi pasti. Kedua bola matanya bersembunyi dibalik kacamata. Membuatnya terlihat lebih manis. Seorang pecinta hujan, sama seperti saya. Namun bukan seorang yang takut petir seperti saya. Terkadang saya tidak dapat menebak, dimana arah fikirannya akan tertuju. Namun, itu yang saya suka. Saya suka melihatnya memandang saya. Saya suka tatapan dari kedua matanya.


Terkadang, saya tidak percaya takdir. Semuanya adalah suatu kebetulan. Pertemuan yang terjadi begitu cepat. Berawal dari selembar catatan, dan berujung pada genggaman tangan. Setelah itu saya mulai berfikir. Mungkin, kami memang ditakdirkan untuk bertemu. 

Dia adalah pria satu tingkat diatas saya. Seorang kakak kelas di SMA pindahan saya. Mantan OSIS yang tidak sukai hampir semua adik kelas karena sikap juteknya. Kudengar, dia seorang yang tidak menyenangkan. Namun, setelah berbincang dengannya, dia orang yang menyenangkan. Dia banyak bercerita tentang senja. Saya melihatnya pertama kali ditemani oleh sang hujan yang menjadi tempat saya mengadu tentangnya. Dengan kaca mata yang menghiasi wajahnya, dan dengan sebuah handphone yang menemani waktunya. Dia seperti malaikat senja yang datang saat hujan. Bahkan sebelum sore datang.

Tak banyak yang bisa saya jelaskan tentangnya. Karena, ada yang tidak bisa diungkapkan dengan kata. Namun semua itu sudah jelas dalam fikiran saya. bagaimana dia dan apa tentang dia cukup tersimpan rapi dalam memory saya. dia, benar-benar sukses untuk memikat saya. Saya menyukainya bahkan saya menyayanginya dan juga cinta :)

250 kata untuk Malaikat Senja.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Edelweiss Note Blogger Template by Ipietoon Blogger Template