Aku sudah lama tak melakukan ini. Menarikan
jemariku diatas huruf-huruf keyboard. Menyusun setiap deretan huruf membentuk
kata dan merangkainya menjadi sebuah kalimat. Aku merindukannya, sedikit. Sejujurnya,
aku sudah lupa bagaimana caranya menyusun setiap kata. Aku lupa bagaimana
caranya menjadikan alunan puisi atau paragraph cerita. Ku pikir, aku ingin
memulainya lagi. Dengan sebuah deretan kata dan menjadikannya indah.
Ku pikir, awan adalah gumpalan permen kapas putih
Dan membayangkan jika aku bisa meraihnya,
Maka aku bisa memakan semua
Ku pikir, cinta adalah sebuah kata
yang menggembirakan
Sebelum aku tersadar bahwa jatuh
cinta adalah seperti
Ketika terjebak dalam sebuh labirin
besar
Seberapa kuat kau mencoba, tak akan pernah bisa menemukan
jalan keluar
Cinta itu rumit
Bagaimanapun kau memahaminya, kau
tidak akan pernah mengerti
Hidup ini seperti berdiri pada
sebuah roda
Roda berputar, dan kita bergerak
mengikutinya
Ketika tiba pada tujuannya, rodaitu
berhnti dan menurunkan kita
Tapi apa kau tahu?
Dalam perjalanan ketika roda itu berputar, kita tidak hanya
diam
Ada banyak hal yang harus kita
lalui
Ada banyak hal yang harus kita
lakukan
Banyak impian dan harapan yang
mungkin kau buat ketika berada
di atas roda itu
Lalu, kau harus mewujudkannya satu
persatu
Kau tahu apa yang di sebut dengan
takdir?
Sesuatu yang sudah di tulis Tuhan
untuk kita
Kau percaya takdir? Tidak?
Oh, ayolah. Percayalah. Takdir itu
benar dan apa adanya
Aku pernah mendengar beberapa orang
berkata
“aku akan menulis takdirku sendiri”
Benarkah? Sanggupkah kau menulis
takdirmu?
Bagaimana jika kau menulis
takdirmu, kemudian Tuhan telah mempunyai takdir sendiri untukmu?
Baiklah, takdir memang bisa berubah
Jika kau ingin merubahnya dengan
usahamu
Tapi, bukankah kita tak pernah tahu
rencana Tuhan?
Manusia bisa merencanakan,
menginginkan, berusaha merubah
semua seperti inginnya
Tapi, bukankah semua Tuhan yang
menentukan?
Ayolah, aku sendiri juga tidak
mengerti dengan semuanya
Tentang cinta, kehidupan, dan
takdir
Tapi yang aku tahu, aku mencoba
untuk memahaminya satu persatu
Bukan hal mudah memang, tapi aku
mencoba untuk mengerti
Kau bertanya kenapa?
Karena hidup itu hanya sekali
Karena perjalanan ketika aku masih
berusaha membuka mata dan akhirnya aku menutup mata
Hanya terjadi satu kali
Karena waktu, tidak akan membiarkan
dirinya berjalan mundur
Ia akan tetap melangkah maju
Aku tak akan bisa mengulang
kejadian setiap detik yang sudah
terjadi dalam hidupku
Jadi aku berpikir, aku harus
melalukannya sebaik mungkin
Apapun rencana Tuhan yang tidak aku
ketahui
Aku harus menjalani hidupku dengan
baik, dan berusaha
melakukan yang terbaik
Semuanya, segala sesuatu yang aku
lalui
0 komentar:
Posting Komentar