Tulisan ini aku persembahkan untuk teman yang selalu
menemaniku Dewi
Untuk kalian, yang sedang merasakan jatuh Cinta.
Kalian tidak bisa memilih dimana kalian Jatuh Cinta, karena cinta itu datang
dengan sendiri. Kalian tidak bisa
menyalahkan diri kalian sendiri atau menyalahkan orang lain ketika kalian jatuh
Cinta, karena cinta datang begitu saja. Tetapi kalian bisa untuk memutuskan
melanjutkan cinta itu atau menghentikannya. Aku bertemu seorang pria. Pria
dengan bola mata yang bersembunyi di balik kacamata. Aku mengenalnya secara
singkat dan bertukar pesan. Entah apa yang terjadi tiba-tiba cinta datang
kepadaku. Begitu saja. Menjatuhkanku pada sesosok pria yang ku kenal tanpa
sengaja. Aku tidak tahu jika pada akhirnya aku akan jatuh cinta dengannya. Karena
cinta datang sendirinya.
Teruntuk kamu, sahabatku yang sedang di landa
asmara. Jangan salahkan dirimu ketika kamu jatuh cinta dengannya. Burung
merpati yang terbang kesana kemari kemudian dia menemukan tempat untuk tinggal.
Sama seperti cinta, ia terbang kesana
kemari kemudian menjatuhkan hatimu kepada sesosok pria yang kamu sendiri tidak
tahu bila pada akhirnya kamu akan jatuh hati padanya. Bagaimanapun dia, cinta
telah bersemayam dalam hatimu bukan? Menjadikan kamu melihatnya dari berbagai
kacamata yang berbeda. Membuatmu tak menemukan alasan mengapa kamu jatuh cinta
dengannya. Karena sejatinya cinta tak perlu alasan. Seperti kalimat yang sering
aku baca dan aku temukan “Jika kamu mencintai manusia karena rupanya, bagaimana
kamu bisa mencintai Tuhan yang tak berwujud?” Dan kemudian, pada akhirnya cinta
bukan hanya karena fisik, sifat atau sikap semata. Tetapi karena hati. Ada
sesuatu di dalam hatimu dan hatinya yang ketika kamu berusaha memahaminya kamu
masih belum menemukan alasannya. Mungkin tak akan pernah bisa. Seperti sebuah
misteri yang belum bisa terpecahkan. Ketika kamu menemukan sesuatu pada hatimu
dan hatinya yang membuatmu jatuh cinta padanya, kata kan padaku. Aku dengan
senang hati akan mendengarkannya.
Teruntuk kamu sahabatku. Hidup kita bagai jalan yang bercabang. Setiap perjalanannya memiliki cabang. Ketika kamu telah memilih dimana kamu akan melangkah, kamu tidak akan bisa kembali untuk mengambil jalan yang lain. Karena kakimu telah melangkah dan kamu harus melanjutkan perjalanan. Setiap perjalanan hidup kita adalah pilihan. Dan setiap pilihan memiliki resikonya masing-masing. Apapun yang kamu pilih, kamu harus siap menanggung resikonya apapun itu. Tapi percayalah semuanya memiliki porsi bahagia dan sedih masing-masing. Tak perlu takut ataupun gentar. Pilihanmu adalah keputusanmu. Dan kamu pasti akan menemukan bahagiamu. Yang paling sulit mungkin adalah bertahan dengan pilihan kita. Tapi yakinlah, semuanya punya porsi masing-masing. Dan ada bahagia yang menunggumu disana. Di ujung jalan yang telah kamu pilih.
Teruntuk kamu sahabatku. Hidup kita bagai jalan yang bercabang. Setiap perjalanannya memiliki cabang. Ketika kamu telah memilih dimana kamu akan melangkah, kamu tidak akan bisa kembali untuk mengambil jalan yang lain. Karena kakimu telah melangkah dan kamu harus melanjutkan perjalanan. Setiap perjalanan hidup kita adalah pilihan. Dan setiap pilihan memiliki resikonya masing-masing. Apapun yang kamu pilih, kamu harus siap menanggung resikonya apapun itu. Tapi percayalah semuanya memiliki porsi bahagia dan sedih masing-masing. Tak perlu takut ataupun gentar. Pilihanmu adalah keputusanmu. Dan kamu pasti akan menemukan bahagiamu. Yang paling sulit mungkin adalah bertahan dengan pilihan kita. Tapi yakinlah, semuanya punya porsi masing-masing. Dan ada bahagia yang menunggumu disana. Di ujung jalan yang telah kamu pilih.
0 komentar:
Posting Komentar