Hai,
hallo selamat malam pria berkacamata. Kamu pasti sedang sibuk dengan gamemu
atau komputermu. Iya, aku hafal segala rutinitasmu. Berapa lama aku bersamamu?
Tak mungkin jika aku tak mengenal kebiasaanmu.
Lihatlah jarak yang membentang itu. Dia masih setia di sekitar kita. Jadi, selama 2 tahun
belakangan ini dia terus berada mengelilingi kita. Aku ingin berterima kasih
kepadamu. Karena meskipun ada jarak yang setia mengelilingi kita, kamu tetap
setia di sampingku. Aku juga ingin berterima
kasih kepadamu, tentang kesabaranmu yang menghadapi sikapku. Aku juga
ingin berterima kasih, karena meskipun kita sedang terpisah jarak kamu tak
membiarkan komunikasi kita terhalangi. Terima kasih pula atas rindumu. Dan
masih banyak terima kasih lain yang ingin aku sampaikan.
Hai,
hallo. Maaf mengganggu rutinitasmu sebentar dengan membaca ini. Sekarang aku
tak pintar menulis, atau menyusun kata sebagus kamu. Tapi aku tetap ingin menulis
ini untukmu. Untukmu yang jauh disana, aku disini berharap cepat mematahkan
jarak ini. Ada banyak yang kita lalui, komunikasi kita tak seperti dulu, karena
berbatas waktu. Kamu dengan kegiatanmu, dan aku dengan kegiatanku. Tapi aku
bersyukur dan berterima kasih, karena meskipun sibuk, kamu tetap selalu
menghubungiku. Aku rindu dengan cerita-cerita kita,
seperti orang jatuh atau pisang goreng dingin. Aku berharap, suatu saat kita
bisa menikmati cerita itu bersama lagi ketika kesibukan kita telah usai. Ada
banyak yang terjadi selama jarak membentang. Pertengkaran bukan sesuatu yang
bisa kita hindari begitu saja meski kita sudah meminimalisirnya. Kesalah pahaman misalnya, atau yang lain. Tapi sekali
lagi, aku bersyukur dan berterima kasih. Karena meskipun ada pertengkaran yang
singgah di antara kita, kamu selalu menyelesaikannya dan tak pernah menghindar.
Meski terkadang aku yang masih seperti anak kecil berkata dan menghindar
“yaudah kalau gitu maaf ganggu“ tetapi kamu selalu membahasnya hingga selesai
seakan tersikat kamu berkata “ayo selesaikan ini, jangan menghindar“ kemudian
kita akan membicarakan semuanya dan selesai masalah yang tadi ada.
Hai,
hallo. Sekarang mungkin terkadang kamu sedikit emosi. Entah karena kamu lelah
dengan harimu, atau lelah denganku. Aku ingin meminta maaf jika aku membuatmu
lelah, membuatmu marah atau membuat beban pikiranmu bertambah. Tolong ingatkan
aku jika aku melakukan salah. Tolong ingatkan aku jika emosiku membesar. Dan
begitu pula sebaliknya. Aku sedang belajar, dan terus belajar menjadi lebih
baik. Menjadi dewasa adalah sesuatu yang membutuhkan proses. Sekali lagi,
terima kasih atas semuanya. Aku bahagia memiliku.
Tulisannya bagus sekali mbak (y) nyentuh banget
BalasHapus