Hai pria berkacamata. Bagaimana kabarmu disana? Ini
sudah musim libur untuk perkuliahanku, dan juga ini sudah mendekati bulan
Ramadhan. Namun, aku masih terjebak disini, kota ini. Aku benar-benar merasa
sendiri disini. Harusnya sekarang aku berda dirumah, bukan? Menemanimu atau
berkeliling kota bersamamu. Aku tahu kau marah, aku tahu kau sedih dan kecewa.
Karena ketika seharusnya aku sudah kembali ke kota kita, aku malah berada
disini. Ah, kau sudah sering memarahiku, bukan? Melalui telepon atau ketika
kita bertemu langsung kemarin—ketika aku pulang kekota kita—kau berkata kau
merindukanku, akan tetapi aku malah berada disini. Aku juga, aku sangat
merindukanmu. Begitu merindukanmu. Sama sepertimu. Tunggulah sebentar saja.
Sabarlah sedikit lagi. Kemudian aku kembali bersamamu mengelilingi kota. Ketika
menulis ini, aku menjadi begitu sangat
merindukanmu. Kau tahu kenapa? Karena ketika aku sedang menulis ini kamu
menelponku dan mengajakku untuk bermain tebak nada dengan gitar seperti yang
biasa kamu lakukan. Aku menjadi begitu ingin bertemu denganmu. Melodi-melodi
indahmu yang kau petik dengan gitarmu, aku begitu mengaguminya.
Rabu, 25 Mei 2016
Selasa, 10 Mei 2016
Corat Coret Baju, Ja oder Nein?
Huaaaah, minggu ini
pekan UAS. Di kejar UAS di kejar deadline TA. Apalagi habis terpuruk gara-gara ZIDS. Siap-siap begadang
lagi, kantung mata sabar ya *puk pukin diri sendiri. Sepulang dari kampus, gw
lewat jalan yang biasa gw lewatin sekitaran *tiiiit* jangan sebut merek dah ya.
Dan di situ terdapat beberapa—sebenarnya banyak—anak SMA yang menggunakan
pakaian seragam sekolah putih abu-abu. Mereka lagi corat-coret pakai pilok. Oke,
gapapa. Itu seperti sebuah kebiasaan yang sepertinya „harus“ di lakukan. Padahal
kalau bisa sih lebih baik jangan. Bersyukur kan bisa dengan cara lain, ungkapin
perasaan bahagia juga bisa dengan cara lain. Traktir teman misalnya *eh. Tapi nih
ya, yang bikin gw kaget a.k.a shock *ini shock kaget ya bukan shock kaos kaki
:3* mereka corat-coret baju, terus nih yang cewek rok panjangnya disobek dari
bawah sampai paha. Ya Tuhaaaaan. Gak habis pikir gw. Daaan ada lagi nih. Baju seragam
warna putih mereka bagian bawahnya di gunting, di gunting gimana ya gw g bisa
jelasinnya, susah. Intinya di gunting kayak tas ini nih tas warna coklat ini
*lihat gambar dibawah ya*
Label:
Opini
Kamis, 28 April 2016
Untukmu, Pria Berkacamata
Hai,
hallo selamat malam pria berkacamata. Kamu pasti sedang sibuk dengan gamemu
atau komputermu. Iya, aku hafal segala rutinitasmu. Berapa lama aku bersamamu?
Tak mungkin jika aku tak mengenal kebiasaanmu.
Minggu, 13 Maret 2016
Teruntuk kamu, Sahabatku
Tulisan ini aku persembahkan untuk teman yang selalu
menemaniku Dewi
Untuk kalian, yang sedang merasakan jatuh Cinta.
Kalian tidak bisa memilih dimana kalian Jatuh Cinta, karena cinta itu datang
dengan sendiri. Kalian tidak bisa
menyalahkan diri kalian sendiri atau menyalahkan orang lain ketika kalian jatuh
Cinta, karena cinta datang begitu saja. Tetapi kalian bisa untuk memutuskan
melanjutkan cinta itu atau menghentikannya. Aku bertemu seorang pria. Pria
dengan bola mata yang bersembunyi di balik kacamata. Aku mengenalnya secara
singkat dan bertukar pesan. Entah apa yang terjadi tiba-tiba cinta datang
kepadaku. Begitu saja. Menjatuhkanku pada sesosok pria yang ku kenal tanpa
sengaja. Aku tidak tahu jika pada akhirnya aku akan jatuh cinta dengannya. Karena
cinta datang sendirinya.
Langganan:
Postingan (Atom)