Minggu, 19 Oktober 2014

Melupakan Rasanya Terluka

Kupikir ketika seseorang membunuh orang maka ia akan di bunuh pula oleh seseorang. Kupikir, timbal balik adalah serupa dengan yang di lakukan, namun aku salah. Ketika seseorang menyakiti orang lain, melukai hati seseorang bagai pecahan kaca yang tak mungkin utuh kembali, kupikir ia akan merasakan hal yang sama. Namun aku salah, penyesalan yang mendalam atau rasa bersalah yang begitu besar, itu sudah setimpal dengan apa yang pernah dia perbuat.

Untuk Kaka yang disana



Untuk kaka yang disana. Kita memang terpisah jarak, namun itu bukan berarti  mengalahkan segalanya. Itu juga tidak berarti mengalahkan kita. Karena kita adalah kita, yang terdiri dari kaka dan aku yang akhirnya menjadi kita.  Terkadang, dalam jarak yang jauh kita berbeda pendapat, berselisih karena salah paham, saling tak mau mengalah, yang akhirnya menimbulkan masalah yang sebenarnya tak perlu ada. Terkadang ada beberapa kosakata yang kita tak saling mengerti, seperti ketika aku berkata ini bukan seperti yang kaka maksud itu ataupun sebaliknya. Ini tentang kita, yang mengartikan kata tak sama. Tapi percyalah, kata yang ku maksud bukan seperti kata tak sedap yang kaka maksudkan. Aku tak akan menggunakan kata yang bagi kaka begitu buruk,tak akan.

 
Edelweiss Note Blogger Template by Ipietoon Blogger Template