Rabu, 08 Januari 2014

Karena Aku...



Aku tetap menjadi aku. Ketika semua orang memakai seribu topeng untuk menutupi “apa” mereka sebenarnya. Aku hanya sebuah kertas putih yang tertoreh begitu banyak tinta warna, menjadikan aku apa adanya. Tanpa topeng yang kukenakan. Aku bahagia menjadi aku, dengan seribu kekurangan yang tersimpan dalam diriku. Bukan bepura-pura menjadi orang lain dengan segala kelebihan. Dan menipu semua orang, termasuk dirinya sendiri. Ketika semua orang berlari kedepan, mengejar apa yang mereka inginkan, untuk menjadikan diri mereka lebih dari yang lainnya, menjadi yang terdepan,  terkadang aku hanya berdiam di tempatku, duduk dan termenung. Mungkin bagi beberapa orang terlihat sangat tidak penting, hanya membuang-buang waktu dengan percuma. Namun tidak bagiku. Ini adalah caraku tersendiri, untuk menjadi “aku”. Ketika semua orang tertawa bangga karena berhasil mengejar apa yang mereka inginkan, aku masih terdiam di tempatku, namun dengan tersenyum. Mungkin aku lebih lamban dari yang mereka semua, namun aku tahu, itulah kemampuan manusia, tak pernah sama. Setidaknya, dari diamku aku banyak mengamati berbagai hal, sekalipun itu hal kecil. Dan itu membuatku mengerti akan apa yang terjadi. Tentang dunia, tentang sehela hembusan napas manusia, tentang hidup.

Taman, 2 Tahun Lalu




               

Selasa, 07 Januari 2014

Jatuh Cinta



                Pernahkah kalian merasakan jatuh cinta? Beberapa orang mengatakan “Jatuh cinta berjuta rasanya.” Iya, mungkin sepenggal kalimat itu begitu tepat untuk mewakili jiwa yang sedang di landa asmara. Namun taukah kalian arti cinta? Begitu banyak orang yang mengagung-agungkan cinta. Termasuk kalian, mungkin. Begitu banyak para pujangga yang mendiskripsikan cinta. Cinta, cinta adalah rasa, dahaga, suka, duka, kecewa, luka, tawa. Cinta, banyak yang bilang bisa membutakan mata manusia. Menjadikan gila, atau sempurna. Cinta, tak tersentuh dan teraba, namun terasa. Semuanya bisa kalian dapatkan dalam cinta. Karena cinta telah mencangkup segalanya dan menjadikannya satu pada dirinya. Cinta bersemayam dalam hati manusia, menjadikan mereka putih atau hitam. Putih, mereka yang menggunakan dan merasakan cinta dengan positif, menerima akan segala balasan atas jatuh cintanya ia pada seseorang, bertepuk ataupun berbalas, menjadikan mereka lapang hati dan ikhlas. Hitam, mereka yang memaksa, tidak menerima konsekuensi yang mereka dapat dari apa yang mereka tanam, menuntut dan berusaha memiliki sepenuhnya sedang sejatinya cinta tak bisa di paksa.

Kamis, 02 Januari 2014

Ketika Aku, Mencintaimu


Kita bertemu, tanpa sengaja
Dan dalam pertemuan itu, aku mulai jatuh cinta padamu
Hingga saat ini
Sebuah rasa yang menciptakan kepastian

Aku hanya segores tinta
Yang ingin melukiskan berbagai warna di atas kanvas putihmu
Aku hanya rasa
Yang ingin menciptakan gelak tawa pada setiap harimu
Aku hanya aku
Yang selalu berada di setiap gerak langkahmu
Bukan melangkah di belakangmu
Tapi aku ingin melangkah disampingmu, bersamamu

Januari, dan Kematian

               Aku ingin bersenandung, tentang senja dan kematian. Ya, sesuatu yang tak dapat dihindari oleh makhluk yang bernyawa. Yang pasti akan datang, cepat atau lambat. Kita bertemu lagi, Januari. Bulan yang benar-benar memuakkan bagiku. Aku tak menyukaimu, kau tahu? Karena kenangan memuakkan yang tersimpan pada dirimu, terbuka lagi saat kau datang setelah manusia melewati rotasi pergantian tahun, yang selalu melewati bulan yang sama setiap tahunnya. Aku tak menyalahkanmu, hanya saja aku benci bila mengingat apa yang terjadi sekitar 13 tahun yang lalu. Sebuah kematian, yang benar-benar takku inginkan. Mungkin aku memang masih terlalu kecil saat itu, tapi memoriku,benar-benar merekamnya secara jelas. Bidadari kecil yang cantik, pergi menembus masa dan waktu. Aku menantikanku, aku selalu bertanya pada mama “Ma, kapan dia bakal keluar nemenin aku main?” menanti, menanti dan terus menanti. Hingga detik-detik kehadirannya aku begitu gugup, takut dan bahagia. Dan aku bersyukur dia datang dengan

Salam Jumpa



Kusam, berdebu, kotor, tak tersentuh sama sekali. Mungkin itu istilah yang tepat untuk sebuah Blogger yang telah lama tak kusinggahi. Terakhir kali aku menorehkan coretanku Juni 2013, sedang waktu berlalu begitu cepat dan dengan tiba-tiba seperti sihir menjadi 2014. Mungkn sekarang ku coba untuk menoreh rasa kembali. Selama perjanlanan 2013-2014, aku melewati banyak hal. Salah satunya LongDistance Relationship, sempat menangis-nangis mengais prnyrbab rindu di ujung sana. Menanti dan terus menanti tiada henti. Tak bisa mendengar suaranya, menatap matanya, menjamahnya secara nyata sempat membuatku benar-benar haus akan dirinya. Melewatkan ulang tahunku tanpa dirinya, dan ulang tahunnya bersama diriku. Benar-benar lebih menyeramkan dari Krabby Patty atau kemarahan Squidward.
 
Edelweiss Note Blogger Template by Ipietoon Blogger Template